Eyodo what’s up minna-san, dalam era digital saat ini, automasi adalah hal yang sangat penting untuk membantu mempercepat dan mempermudah pekerjaan kita. Dalam hal ini, kita akan membahas tentang bagaimana membuat automation dengan Ansible untuk menjalankan command memeriksa Filesystem Usage.
Ansible adalah alat otomatisasi open-source yang memungkinkan Anda untuk mengelola dan mengkonfigurasi sistem secara efisien dan mudah. Dengan Ansible, Anda dapat dengan mudah membuat skrip yang akan memeriksa Filesystem Usage pada beberapa sistem sekaligus.
Tutorial ini akan membantu Anda memahami bagaimana menggunakan Ansible untuk membuat automation memeriksa Filesystem Usage dan mengatasi masalah yang mungkin terjadi. Jadi, mari kita mulai belajar bagaimana membuat automation dengan Ansible untuk memeriksa Filesystem Usage!
Prerequisite
- Linux Server
- Installed Ansible
Langkah – Langkah
Pastikan telah membuat inventori dan hosts target nya bisa di akses dengan menggunakan ansible, anda dapat menggunakan command ansible -i /etc/ansible/hosts (group hosts) -m ping
untuk me-debug apakah ansible nya dapat mengakses hosts target atau tidak.
Jika outputnya seperti diatas, berarti kita sudah bisa melanjutkan ke tahap selanjutnya untuk membuat playbook. Pertama-tama buatlah folder untuk menyimpan file playbook di path ansible kalian. Di sini kita akan membuat playbooknya di /etc/ansible/playbooks
dengan menggunakan perintah mkdir /etc/ansible/playbooks
untuk membuat folder playbook kita.
Lalu kita masuk ke direktori nya dan membuat file playbook dengan extension .yml
menggunakan perintah nano/vi nama_playbook.yml
dengan isi filenya seperti berikut :
Disini kita membuat sebuah script .yml
untuk menjalankan suatu command, yang command akan kita berikan saat kita menjalankan ansible-playbook nya nanti.
Namun, sebelum kita menjalankan playbook nya, berikut adalah beberapa penjelasan dari parameter yang ada di playbook_run_command.yml
kita.
- Name : berfungsi untuk menentukan nilai yang akan diterapkan pada tindakan atau tugas dalam playbook Ansible.
- Hosts : mendefinisikan target sistem atau host yang akan diterapkan oleh playbook Ansible. Nilai dari parameter ini dapat berupa alamat IP, nama host, atau grup host dalam inventori Ansible. Ini memungkinkan pengguna untuk menentukan target yang spesifik dan menjalankan tugas pada host yang diinginkan.
- Vars : mendefinisikan variabel yang akan digunakan dalam playbook Ansible. Parameter ini memungkinkan pengguna untuk memasukkan nilai-nilai yang dapat dipanggil kembali dalam tugas dan membuat playbook lebih fleksibel dan reusable.
Cmd :nama variable yand terdefinisikan oleh parameter
vars
- Tasks : mendefinisikan tugas yang akan dijalankan pada sistem target oleh playbook Ansible. Setiap tugas menggunakan modul Ansible yang sesuai untuk menjalankan tindakan tertentu, seperti menginstal paket, mengubah konfigurasi berkas, atau menjalankan perintah shell Command :mendefinisikan perintah shell yang akan dijalankan pada sistem target oleh playbook Ansible.
- Register : mendefinisikan variabel baru yang akan disimpan hasil dari tugas Ansible yang dieksekusi. Parameter ini memungkinkan pengguna untuk mengambil hasil dari tugas yang dieksekusi dan menyimpannya sebagai variabel yang dapat dipanggil kembali dalam playbook.
- Debug : mendebug atau menampilkan informasi tambahan tentang tugas Ansible yang dieksekusi. Nilai dari parameter ini biasanya berupa string “msg” atau “var” yang menentukan jenis informasi yang akan ditampilkan. Tugas ini biasanya digunakan dalam playbook Ansible untuk mengetahui bagaimana tugas yang dieksekusi berperilaku dan mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi.
- Var : berupa nama variabel yang ingin ditampilkan nilainya.
Jika sudah kita bisa langsung menjalankan playbook untuk nya dengan perintah ansible-playbook –extra-vars "cmd=df -h" playbook_run_command.yml
Tada! Outputnya telah berhasil menampilkan penggunakan file system dari hosts target. dengan menggunakan ansible kita bisa melihat penggunaan file system tanpa harus mengecek di servernya satu satu.