Hey guys! Apa kabar? Pada kesempatan ini, saya akan membahas tentang cara membuat container Docker. Saya memahami bahwa teknologi baru mungkin terdengar membingungkan bagi beberapa orang, terutama bagi mereka yang baru memulai belajar. Oleh karena itu, saya akan menulis tutorial ini dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami.
Apa itu Container Docker?
Sebelum kita belajar cara membuat container Docker, mari kita bahas dulu apa itu container Docker. Container Docker adalah lingkungan yang terisolasi yang memungkinkan aplikasi berjalan dengan aman dan efisien. Container memiliki lingkungan sendiri, seperti sistem operasi, library, dan file-file yang dibutuhkan oleh aplikasi. Ini memastikan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan lancar tanpa terpengaruh oleh lingkungan luar.
Mengapa kita perlu membuat Container Docker?
Membuat container Docker memiliki banyak keuntungan. Pertama, container memastikan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan lancar dan efisien tanpa terpengaruh oleh lingkungan luar. Kedua, container memungkinkan Anda untuk membuat banyak lingkungan yang sama tanpa harus mengulangi proses instalasi aplikasi dari awal. Terakhir, container memastikan bahwa aplikasi dapat berjalan dengan lancar di berbagai sistem operasi yang berbeda.
Yosha, kita langsung saja coba untuk membuat container docker dari tomcat menggunakan port 8081:8080..
Pertama – tama pastikan teman-teman telah mendownload image tomcat nya terlebih dahulu, jika belum silahkan download image nya menggunakan perintah docker pull tomcat:latest
. Dan jika sudah silahkan jalankan perintah docker container run -d –name [nama container] -p 8081:8080 tomcat:latest
Dalam perintah di atas kita akan menjalankan perintah ‘docker container run’ untuk membuat container sekaligus menjalankannya, berbeda dengan docker container create
yang hanya membuat container tapi tidak menjalankannya. Dan -d
berfungsi untuk untuk menjalankan container di latar belakang (background) sebagai proses terpisah. Ini berarti bahwa setelah memulai container, perintah Docker akan kembali ke prompt tanpa menunggu container untuk selesai, Dengan menambahkan -d
, container Tomcat akan berjalan di latar belakang sebagai proses terpisah dan kita akan dapat melanjutkan pekerjaan kita pada prompt tanpa menunggu container untuk selesai.
--name
digunakan untuk memberikan nama pada sebuah container. andiahmad-mywebsite-container
adalah nama container yang kita berikan.
Dan -p
option atau --publish
pada perintah Docker digunakan untuk mempublikasikan port dari container ke host. Ini berarti bahwa aplikasi yang berjalan di dalam container dapat diakses melalui port pada host. Di sini kita menambahkan -p 8081:8080
, kita mempublikasikan port 8080 dari container Tomcat ke port 8081 pada host. Ini berarti bahwa jika kita mengakses http://localhost:8081 pada browser, kita akan dapat mengakses aplikasi yang berjalan di dalam container Tomcat. Port pertama (8081) adalah port pada host dan port kedua (8080) adalah port pada container.
Sebenarnya kita bisa langsung mengakses apache tomcatnya di browser, namun outputnya akan seperti di bawah dan tidak menampilkan homepage nya tomcat.
Untuk mengatasi hal itu kita perlu run perintah docker exec -it [nama tomcat container] /bin/bash
untuk masuk ke shell nya container tomcat. Di sini kita akan memindahkan semua file dalam folder webapps.dist ke dalam folder webapps agar kita bisa mengakses homepage nya apache tomcat.
Nah, kita telah masuk pada shell container tomcat, di sini kita jalankan perintah cp -r webapps.dist/* webapps
untuk memindahkan semua dalam folder webapps.dist ke dalam folder webbapps yang mana merupakan document root nya server apache tomcat.
Setelah itu, silahkan buka kembali browser dan akses localhost yang tadi
Dan BOOM! Selamat anda telah berhasil membuat container apache tomcat, dan berhasil menjalankannya.