OpenShift adalah platform-as-a-service (PaaS) yang didasarkan pada teknologi Kubernetes. Ini memungkinkan pengguna untuk mengelola aplikasi dan container di atas cluster yang dikelola oleh OpenShift. Pengguna dapat menggunakan OpenShift untuk mengembangkan, meluncurkan, dan mengelola aplikasi dengan mudah, serta mengakses fitur tambahan seperti skala otomatis, pemantauan, dan pengelolaan lingkungan pengembangan. OpenShift juga menyediakan mekanisme untuk mengelola infrastruktur dan sumber daya yang dibutuhkan aplikasi, seperti storage dan jaringan.

OpenShift menyediakan fitur seperti:

  • Web console : Merupakan antarmuka web yang digunakan untuk mengelola aplikasi dan container.
  • Image registry : Merupakan tempat untuk menyimpan dan mengelola container image.
  • Build and Deploy : Merupakan fitur untuk membuat dan menyebarkan aplikasi dengan mudah.
  • Multi-tenancy : Merupakan fitur untuk mengelola aplikasi dari beberapa tenant dengan aman.
  • Automatic scaling : Merupakan fitur untuk mengelola skala aplikasi secara otomatis.

OpenShift juga menyediakan fitur untuk mengelola resource dengan menggunakan konsep Quota dan Limit. Quota digunakan untuk mengatur batas maksimum resource yang digunakan oleh sebuah namespace, sedangkan Limit digunakan untuk mengatur batas maksimum resource yang digunakan oleh sebuah pod.

Bagaimana cara menginstall Openshift?

Untuk menginstall OpenShift, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu:

  1. Persiapkan infrastruktur : Sebelum menginstall OpenShift, pastikan Anda memiliki infrastruktur yang cukup untuk menjalankan cluster OpenShift. Ini termasuk server yang memenuhi persyaratan sistem minimal, seperti RAM, CPU, dan disk space.
  2. Download OpenShift : Anda dapat mengunduh OpenShift dari situs web resmi OpenShift. Pilih versi yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan unduh file installer.
  3. Instalasi OpenShift : Setelah file installer didownload, jalankan perintah installer untuk menginstall OpenShift. Anda akan diminta untuk mengkonfigurasi beberapa pilihan seperti jenis instalasi, jumlah node dalam cluster, dan lokasi penyimpanan data.
  4. Konfigurasi OpenShift : Setelah instalasi selesai, Anda akan diminta untuk mengkonfigurasi OpenShift. Ini termasuk menentukan jenis autentikasi yang akan digunakan, mengkonfigurasi route, dan menentukan sumber daya yang tersedia untuk aplikasi.
  5. Jalankan OpenShift : Setelah konfigurasi selesai, Anda dapat menjalankan OpenShift dengan menjalankan perintah “oc cluster up” atau “oc cluster start” untuk menjalankan cluster OpenShift.

Perhatikan bahwa ini hanyalah gambaran umum tentang cara menginstall OpenShift dan tergantung pada versi OpenShift yang Anda gunakan, beberapa langkah yang dijelaskan di atas mungkin berbeda. Sebaiknya baca dokumentasi resmi OpenShift dan panduan instalasi untuk detail lebih lanjut.