Linux adalah nama yang diberikan pada sistem operasi komputer bertipe Unix dengan logonya berupa seekor burung Pinguin. Linux mempunyai kemampuan MultiTasking, Multi User, dan Memory Management yang baik. Nama “Linux” berasal dari nama pembuatnya, yang diperkenalkan tahun 1991 oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa asal Finlandia yang dilahirkan pada tanggal 28 Desember 1969. Orang yang disebut- sebut sebagai bapak Linux ini, sudah mengenal bahasa pemrograman pada umur 10 tahun. Karena hobinya dalam dunia computing, di tahun 1988 Linus diterima di University of Helsinki dan pada tahun 1990 Linus mulai belajar kelas pemrograman C pertamanya.

Asal mula logo Linux

Pinguin adalah hewan air (akuatik) yang merupakan jenis burung, tetapi hewan ini tidak bisa terbang dan secara umum hidup dibelahan bumi bagian selatan. Hewan ini hidup di daerah dingin bahkan mampu hidup dikutub yang tertutup oleh hamparan es karena memiliki bulu yang sangat tebal.

Menurut berbagai cerita, alasan mengapa pinguin menjadi maskot atau logo linux adalah sebuah pengalaman pribadi yang dialami oleh Linus Torvald saat berjalan-jalan di sebuah taman di daerah selatan Australia yang bernama taman perth.

Pada saat itu terjadi suatu kejadian bahwa seorang Linus Torvald dipatuk oleh seekor pinguin yang mengakibatkan dia demam berhari-hari.

Dari kejadian itu juga lalu muncul pemikiran yang menjadi dasar inspirasi mengapa pinguin dijadikan sebagai logo (maskot) linux yang kita kenal sampai sekarang ini.

Dengan Pinguin dijadikanya sebagai logo Linux diharapkan ketika orang sudah mulai mengenal linux dia demam linux dan tak bisa tidur untuk selalu terjaga setiap siang dan malam mengoprek sistem operasi linux tersebut.

Perkembangan Sistem Operasi Linux

Linus tidak puas terhadap sistem operasi yang ada pada PC pertamanya (MS-DOS atau Disk Operating Sistem), OS buatan Microsoft. Linus lebih cenderung untuk menggunakan sistem operasi bertipe Unix seperti yang dipakai pada komputer milik Universitasnya. Linux adalah sebuah kernel sistem operasi. Pada mulanya, kernel yang dibuat berbasis Minix, sebuah sistem operasi kecil yang dibuat oleh Prof. Andrew Tanenbaum pada tahun 1987, yang banyak digunakan mata kuliah sistem operasi. Sampai saat ini, Minix masih tetap ada, dan masih tetap sederhana karena tujuannya memang untuk praktik kuliah.

Pada tahun 1969, Ken Thompson dan Dennis Ritchie (juga adalah developer bahasa C), para peneliti di AT&T Bell Laboratorium Amerika, membuat sistem operasi Unix, cikal bakal dari Linux. Unix mendapatkan perhatian besar karena merupakan sistem operasi pertama yang dibuat bukan oleh hardware maker. Selain itu juga karena seluruh source code-nya dibuat dengan bahasa C, sehingga mempermudah pemindahannya ke berbagai platform. Dalam waktu singkat Unix berkembang secara pesat dan terpecah dalam dua aliran. Yaitu Unix yang dikembangkan oleh Universitas Berkeley dan yang dikembangkan oleh AT&T. Setelah itu mulai banyak perusahaan yang melibatkan diri, dan terjadilah persaingan yang melibatkan banyak perusahaan untuk memegang kontrol dalam bidang sistem operasi. Persaingan ini menyebabkan perlu adanya standarisasi.

Dari sini lahirlah proyek Posix yang dimotori oleh IEEE (The Institute of Electrical and Electronics Engineers) yang bertujuan untuk menetapkan spesifikasi standar Unix. Akan tetapi, standarisasi ini tidak meredakan persaingan. Sejak saat itu, muncul berbagai macam jenis Unix. Salah satu diantaranya adalah Minix yang dibuat oleh A. S. Tanenbaum untuk tujuan pendidikan. Source code Minix inilah yang oleh Linus Torvalds, seorang mahasiswa Universitas Helsinki pada waktu itu, kemudian dijadikan sebagai referensi untuk membuat sistem operasi baru yang gratis dan yang source codenya bisa diakses oleh umum. Sistem operasi ini kemudian diberi nama Linux.

Dalam membangun Linux, Linus menggunakan tool-tool dari Free Foundation Software yang berlisensi GNU. Kemudian untuk menjadikan Linux sebuah sistem operasi yang utuh, dia memasukkan program-program yang juga berlisensi GNU. Awalnya Linus membuat Linux sendiri sebagai hobi, karena ia ingin menjalankan sistem operasi semacam Unix dalam komputer 386-nya. Dari hasil kerjanya lahirlah Linux versi 0.01, yang sebenarnya masih belum bisa disebut sebuah sistem operasi.

Setelah mengalami perbaikan, jadilah Linux versi 0.02, yang notabene adalah Linux resmi versi pertama yang diumumkan pada publik. Linus mengumumkan source code Linux pada tanggal 5 Oktober 1991. Saat itu Linux sudah dapat menjalankan shell bash, gcc compiler, GNU make, GNU sed, compress dll. Proyek Linux ini mendapatkan perhatian dari para programer di seluruh dunia yang kemudian turut berpartisipasi membangun Linux.

Perkembangan Linux berlangsung dengan sangat pesat hingga saat ini. Saat ini hanya pembangunan kernel Linux saja yang masih dikontrol oleh Linus sendiri. Sedangkan bagian lain dari sistem operasi Linux telah dikembangkan oleh banyak pihak. Oleh karenanya sekarang kita dapat melihat berbagai macam distro (distribusi, jenis) Linux yang jumlahnya ratusan jenis. Salah satu distro yang terkenal adalah RedHat.

Selain itu, ada juga distribusi Slackware dan Debian yang memiliki ciri khasnya masing-masing. Linux juga diadaptasi ke banyak bahasa seperti misalnya Linux Trustix Merdeka di Indonesia, Vine Linux di Jepang, RedFlag Linux di Cina, dll.Perkembangan yang pesat ini tidak terlepas dari jasa proyek GNU yang menyediakan program-program bermutu yang gratis dan esensial dalam Linux, seperti shell program, compiler, XFree, Gnomedesktop, dll. Boleh dikatakan Linux ada saat ini berkat budaya open source dan fenomena Linux inipula salah satu bukti kehebatan dari budaya open source.