Swap adalah sebuah ruang pada harddisk yang dijadikan ruang virtual memory yang digunakan ketika komputer/laptop membutuhkan lebih banyak memory. Dalam artian partisi dengan filesystem Swap ini bekerja sebagai cadangan , apabila RAM yang digunakan penuh. Jadi sederhaana nya , Swap ini akan memberi pertolongan jika RAM yang kita kehabisan ruang kosong.
Swap akan sangat berguna untuk komputer yang memiliki RAM berkapasitas minim. Fungsi ini mirip dengan fitur paging files pada OS Jendela. Swap juga digunakan untuk menyimpan data-data yang jarang digunakan di RAM.
Fungsi Swap
- Memory tambahan bagi aplikasi yang berjalan. Kadang aplikasi yang berjalan menguras seluruh memory yang ada dan memerlukan memory ekstra agar dapat berjalan lebih maksimal.
- Hibernasi. Fitur hibernasi menulis isi RAM ke partisi swap sebelum mematikan mesin. Oleh karena itu, partisi swap Anda harus setidaknya sebesar ukuran RAM Anda. Implementasi hibernasi yang saat ini digunakan di Ubuntu, swsusp, membutuhkan partisi swap atau suspend. Proses ini tidak dapat menggunakan swap file.
- Keadaan Tak Terduga. Peristiwa yang tidak dapat diduga dapat dan akan terjadi (misalnya aplikasi hang, beberapa tindakan membutuhkan lebih banyak memory, atau kombinasi peristiwa tak terduga lainnya). Dalam kasus ini, swap dapat memberi kalian penundaan ekstra untuk mencari tahu apa yang terjadi, atau menyelesaikan apa yang sedang Anda kerjakan.
- Mengoptimalkan penggunaan memori. Karena hard drive mekanis jauh lebih lambat daripada RAM (SSD - Solid State Drive - penyimpanan tidak selambat drive fisik, tetapi masih lebih lambat dari RAM), ketika Anda membutuhkan file (baik itu file data seperti video, dieksekusi seperti Firefox, atau pustaka), kernel Linux membaca file ke dalam RAM dan menyimpannya di sana, sehingga pada saat Anda membutuhkannya, itu sudah dalam RAM dan akses data jauh lebih cepat. Bagian-bagian RAM yang mempercepat pembacaan disk disebut “cache memori.” Anda akan melihat bahwa mereka membuat perbedaan besar dalam hal responsif. Kernel Linux secara otomatis memindahkan RAM yang disediakan oleh program - tetapi tidak benar-benar digunakan - ke dalam swap, sehingga dapat melayani tujuan yang lebih baik untuk memperluas memori cache.
- Mengoptimalkan kinerja Swap. Karena ruang swap menggunakan perangkat disk, ini dapat menyebabkan masalah kinerja di sistem apa pun yang menggunakan ruang swap secara signifikan karena sistem itu sendiri mungkin juga menggunakan perangkat disk yang sama pada saat yang sama yang diperlukan untuk operasi swap. Salah satu cara untuk mengurangi masalah ini adalah memiliki ruang swap pada drive fisik yang berbeda sehingga persaingan untuk sumber daya itu dikurangi atau dihilangkan.
Lalu berapa sih ideal nya ukuran Swap ?
Nah yang ini lumayan jadi perdebatan. Ada yang bilang wajib ukurannya dua kali ukuran RAM. Lah kalo ukuran RAM kayak punya saya, 8 GB, masa iya harus nge-swap 16 GB. kan sayang banget tuh ngebuang kapasitas hdd. Atau misalnya server dengan ram 128 GB, gila aja kalo swap nya harus kali dua dari RAM.
Saya sendiri tidak tau siapa yang pertama kali mencanangkan ukuran swap harus dua kali RAM. Saya sendiri pernah terjebak dengan aturan tersebut. Namun mungkin hal itu dulu dilakukan karena rata-rata kapasitas memory yang sata itu masih kecil. Misal kalian punya RAM 512MB maka swap dibuat 1GB atau dua kali dari kapasitas RAM.
Namun, penggunaan swap memang dianjurkan.Terutama untuk ram dengan kapasitas kecil misal 512MB, swap hukumnya “wajib” dibuat. Karena tentunya akan sangat membantu jika aplikasi yang berjalan membutuhkan memory ekstra. Untuk ram yang lebih besar, misal 4GB keatas, jika memang kalian sering melakukan hibernate pada sistem operasi kalian, maka swap menjadi “wajib”. Tapi jika tidak, swap bisa dihilangkan.
Namun mengingat kegunaan swap yang lumayan banyak, tidak ada salahnya mengorbankan sedikit kapasitas harddisk untuk membuat partisi swap. Dan tidak wajib ukurannya dua kali ukuram memori. Misal kalian punya RAM 8GB dan tetap ingin memasang swap, kalian pasang swap 2GB sudah cukup.
Macam Macam Swap
Swap sendiri bisa berbentuk partisi maupun file. Nah yang menggunakan partisi ini swap nya berbeda partisi dari sistem. Kelebihannya, kita cuma butuh satu partisi swap meski ingin menginstall banyak varian linux. jadi misal dual boot Debian dan Ubuntu, kita cuma butuh satu partisi swap.
kedua adalah swap file. Swap file ini dibuat menyatu dengan file system. Kelebihannya, ukuran swap ini fleksibel alias bisa dirubah rubah. Jadi yang biasa ngubah kapasitas swap cocok pakai swap file, tapi kekurangannya, swap file ini hanya millik sistem yang berjalan saat itu. Jadi jika swap file di Ubuntu tentu tidak terbaca saat kalian boot ke Debian. Satu lagi, Swap file lebih lambat dalam hal performa dibanding swap partisi.
Wajibkah Swap ini saat menginstall Linux ?
Wajib tidaknya tergantung kebutuhan sesuai yang saya jelaskan diatas. Namun penggunaan swap sangat dianjurkan.